Monday 20 April 2015

RESUME SISTEM KEAMANA KOMPUTER "PRESENTASI"




Keamanan Sistem Operasi

Saat ini sistem komputer yang terpasang makin mudah diakses, sistem timesharing dana akses jarak jauh menyebabkan kelemahan komuniksai data
menjadi pokok masalah keamanan. Terlebih dengan meningkatnya
perkembangan jaringan komputer. Kecenderungan lain saat ini adalah
memberi tanggungjawab pengelolaan aktivitas pribadi dan bisnis ke
komputer, seperti :
·         Sistem transfer dana elektronis (electronic fund transfer system)
melewatkan uang sebagai aliran bit.
·         Sistem kendali lalu-lintas udara (air trafic control system) melakukan
banyak kerja yang sebelumnya ditangani pengendali manusia.
·         Unit rawat intensif di rumah sakit sudah sangat terkomputerisasi.

Implementasi pengamanan sangat penting untuk menjamin sistem tidak
diinterupsi dan diganggu. Proteksi dan pengamanan terhadap perangkat
keras dan system operasi sama pentingnya. Sistem operasi hanya satu bagian
kecil dari seluruh perangkat lunak di suatu sistem.
Tetapi karena sistem operasi mengendalikan pengaksesan ke sumber daya,
dimana perangkat lunak lain meminta pengaksesan sumber daya lewat
sistem operasi maka sistem operasi menempati posisi yang penting dalam
pengamanan sistem.
Pengamanan perangkat lunak cenderung memfokuskan pada pengamanan
system operasi, karena perangkat lunak aplikasi juga memberi resiko
keamanan.Keamanan sistem operasi merupakan bagian masalah keamanan
sistem computer secara total. Pengamanan sistem operasi berarti kecil jika
setiap orang dapat melenggang di ruang sistem komputer. Pengamanan
secara fisik dengan membatasi pengaksesan fisik secara langsung dengan
fasilitas sistem computer harus dilakukan juga.

1.      KEAMANAN
Keamanan sistem komputer adalah untuk menjamin sumber daya tidak
digunakan atau dimodifikasi orang tak terotorisasi. Pengamanan termasuk
masalah teknis, manajerial, legalitas dan politis.

Keamanan sistem terbagi menjadi tiga, yaitu :
·         Keamanan eksternal (external security).
Berkaitan dengan pengamanan fasilitas komputer dari penyusup (hacker)
dan bencana seperti kebakaran dan kebanjiran.
·         Keamanan interface pemakai (user interface security).
Berkaitan dengan identifikasi pemakai sebelum pemakai diijinkan
mengakses program dan data yang disimpan.
·         Keamanan internal (internal security).
Berkaitan dengan pengamanan beragam kendali yang dibangun pada
perangkat keras dan sistem operasi yang menjamin operasi yang handal
dan tak terkorupsi untuk menjaga integritas program dan data. Istilah
keamanan (security) dan proteksi (protection) sering digunakan secara
bergantian. Untuk menghindari kesalahpahaman, istilah keamanan
mengacu ke seluruh masalah keamanan dan istilah mekanisme proteksi
mengacu ke mekanisme sistem yang digunakan untuk
memproteksi/melindungi informasi pada sistem komputer.

2.      MASALAH-MASALAH KEAMANAN
Terdapat dua masalah penting, yaitu :
a. Kehilangan data (data loss).
Dapat disebabkan karena :

      Bencana.
o Kebakaran.
o Banjir.
o Gempa bumi.
o Perang.
o Kerusuhan.
o Binatang.
  

      Kesalahan perangkat keras dan perangkat lunak.


o Ketidak berfungsian pemroses.
o Disk atau tape yang tidak terbaca.
o Kesalahan telekomunikasi.
o Kesalahan program (bugs).

            Kesalahan/kelalaian manusia.
o Kesalahan pemasukan data.
o Memasang tape atau disk yang salah.
o Eksekusi program yang salah.
o Kehilangan disk atau tape.
Kehilangan data dapat diatasi dengan mengelola beberapa backup dan
backup ditempatkan jauh dari data yang online.

b. Penyusup (hacker).
Terdiri dari :
·         Penyusup pasif, yaitu yang membaca data yang tak diotorisasi.
·         Penyusup aktif, yaitu yang mengubah data yang tak diotorisasi.

Kateogri penyusupan :
ü    Lirikan mata pemakai non teknis. Pada sistem time-sharing, kerja
pemakai dapat diamati orang sekelilingnya. Bila dengan lirikan itu
dapat mengetahui apa yang diketik saat pengisian password, maka
pemakai non teknis dapat mengakses fasilitas yang bukan haknya.
o Penyadapan oleh orang dalam.
o Usaha hacker dalam mencari uang.
o Spionase militer atau bisnis.

3. ANCAMAN-ANCAMAN KEAMANAN
Sasaran pengamanan adalah menghindari, mencegah dan mengatasi
ancaman terhadap sistem. Kebutuhan keamanan sistem komputer
dikategorikan tiga aspek, yaitu :

1. Kerahasiaan (secrecy).
Adalah keterjaminan bahwa informasi disistem komputer hanya dapat
diakses oleh pihak-pihak yang diotorisasi dan modifikasi tetap menjaga
konsistensi dan keutuhan data di sistem.

2. Integritas (integrity).
Adalah keterjaminan bahwa sumber daya sistem komputer hanya dapat
dimodifikasi oleh pihak-pihak yang diotorisasi.

3. Ketersediaan (availability).
Adalah keterjaminan bahwa susmber daya sistem komputer tersedia bagi
pihakpihak yang diotorisasi saat diperlukan.
Tipe-tipe ancaman terhadap keamanan sistem dapat dimodelkan dengan
memandang fungsi sistem komputer sebagai penyedia informasi.

Berdasarkan fungsi ini, ancaman terhadap sistem komputer dapat
dikategorikan menjadi empat ancaman, yaitu :
1. Interupsi (interuption).
Sumber daya sistem komputer dihancurkan atau menjadi tak tersedia atau
tak berguna. Interupsi merupakan ancaman terhadap ketersediaan.
Contoh : penghancuran bagian perangkat keras, seperti harddisk,
pemotongan kabel komunikasi.
2. Intersepsi (interception).
Pihak tak diotorisasi dapat mengakses sumber daya. Interupsi merupakan
ancaman terhadap kerahasiaan. Pihak tak diotorisasi dapat berupa orang atau
program komputer.
Contoh : penyadapan untuk mengambil data rahasia, mengetahui file tanpa
diotorisasi.
3. Modifikasi (modification).
Pihak tak diotorisasi tidak hanya mengakses tapi juga merusak sumber daya.
Modifikasi merupakan ancaman terhadap integritas.
Contoh : mengubah nilai-nilai file data, mengubah program sehingga
bertindak secara berbeda, memodifikasi pesan-pesan yang ditransmisikan
pada jaringan.
4. Fabrikasi (fabrication).
Pihak tak diotorisasi menyisipkan/memasukkan objek-objek palsu ke sistem.
Fabrikasi merupakan ancaman terhadap integritas.
Contoh : memasukkan pesan-pesan palsu ke jaringan, penambahan record ke
file.

4. PETUNJUK PENGAMANAN SISTEM
Terdapat beberapa prinsip pengamanan sistem komputer, yaitu :
1. Rancangan sistem seharusnya publik.
Keamanan sistem seharusnya tidak bergantung pada kerahasiaan rancangan
mekanisme pengamanan. Mengasumsikan penyusup tidak akan mengetahui
cara kerja sistem pengamanan hanya menipu/memperdaya perancang
sehingga tidak membuat mekanisme proteksi yang bagus.
2. Dapat diterima.
Skema yang dipilih harus dapat diterima secara psikologis. Mekanisme
proteksi seharusnya tidak menganggu kerja pemakai dan memenuhi
kebutuhan otorisasi pengaksesan. Jika mekanisme tidak mudah digunakan
maka tidak akan digunakan atau digunakan secara tak benar.
3. Pemeriksaan otoritas saat itu.
5
Sistem tidak seharusnya memeriksa ijin dan menyatakan pengaksesan
diijinkan, serta kemudian menetapkan terus informasi ini untuk penggunaan
selanjutnya. Banyak sistem memeriksa ijin ketika file dibuka dan setelah itu
(operasi-operasi lain) tidak diperiksa. Pemakai yang membuka file dan lupa
menutup file akan terus dapat walaupun pemilik file telah mengubah atribut
proteksi file.
4. Kewenangan serendah mungkin.
Program atau pemakai sistem seharusnya beroperasi dengan kumpulan
wewenang serendah mungkin yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugasnya. Default sistem yang digunakan harus tak ada akses sama sekali.
5. Mekanisme yang ekonomis.
Mekanisme proteksi seharusnya sekecil, sesederhana mungkin dan seragam
sehingga memudahkan verifikasi. Proteksi seharusnya dibangun dilapisan
terbawah. Proteksi merupakan bagian integral rancangan sistem, bukan
mekanisme yang ditambahkan pada rancangan yang telah ada.
5. OTENTIFIKASI PEMAKAI
Kebanyakan proteksi didasarkan asumsi sistem mengetahui identitas
pemakai. Masalah identifikasi pemakai ketika login disebut otentifikasi
pemakai (user authentication).
Kebanyakan metode otentifikasi didasarkan pada tiga cara, yaitu :
1. Sesuatu yang diketahui pemakai, misalnya :
o Password.
o Kombinasi kunci.
o Nama kecil ibu mertua.
o Dan sebagainya.
2. Sesuatu yang dimiliki pemakai, misalnya :
o Badge.
o Kartu identitas.
o Kunci.
o Dan sebagainya.
3. Sesuatu mengenai (ciri) pemakai, misalnya :
o Sidik jari.
o Sidik suara.
o Foto.
o Tanda tangan.

Password
Pemakai memilih satu kata kode, mengingatnya dan mengetikkan saat akan
mengakses sistem komputer. Saat diketikkan, komputer tidak menampilkan
dilayar. Teknik ini mempunyai kelemahan yang sangat banyak dan mudah
ditembus. Pemakai cenderung memilih password yang mudah diingat.
Seseorang yang kenal dengan pemakai dapat mencoba login dengan sesuatu
yang diketahuinya mengenai pemakai.
Proteksi password dapat ditembus dengan mudah, antara lain :
o Terdapat file berisi nama depan, nama belakang, nama jalan, nama kota
dari kamus ukuran sedang, disertai dengan pengejaan dibalik), nomor plat
mobil yang valid, dan string-string pendek karakter acak.
o Isian di file dicocokkan dengan file password.
Upaya untuk lebih mengamankan proteksi password, antara lain :
1. Salting.
Menambahkan string pendek ke string password yang diberikan pemakai
sehingga mencapai panjang password tertentu.
2. One time password.
Pemakai harus mengganti password secara teratur. Upaya ini membatasi
peluang password telah diketahui atau dicoba-coba pemakai lain.
Bentuk ekstrim pendekatan ini adalah one time password, yaitu pemakai
mendapat satu buku berisi daftar password. Setiap kali pemakai login,
pemakai menggunakan password berikutnya yang terdapat di daftar
password. Dengan one time password, pemakai direpotkan keharusan
menjaga agar buku passwordnya jangan sampai dicuri.
3. Satu daftar panjang pertanyaan dan jawaban.
Variasi terhadap password adalah mengharuskan pemakai memberi satu
daftar pertanyaan panjang dan jawabannya. Pertanyaan-pertanyaan dan
jawabannya dipilih pemakai sehingga pemakai mudah mengingatnya dan tak
perlu menuliskan di kertas.
Pertanyaan berikut dapat dipakai, misalnya :
o Siapa mertua abang ipar Badru ?
o Apa yang diajarkan Pak Harun waktu SD ?
o Di jalan apa pertama kali ditemukan simanis ?

Pada saat login, komputer memilih salah satu dari pertanyaan-pertanyaan
secara acak, menanyakan ke pemakai dan memeriksa jawaban yang
diberikan.
4. Tantangan tanggapan (chalenge response).
Pemakai diberi kebebasan memilih suatu algoritma, misalnya x3. Ketika
pemakai login, komputer menuliskan di layar angka 3. Dalam kasus ini
pemakai mengetik angka 27. Algoritma dapat berbeda di pagi, sore, dan hari
berbeda, dari terminal berbeda, dan seterusnya.

Identifikasi fisik
Pendekatan lain adalah memberikan yang dimiliki pemakai, seperti :
Kartu berpita magnetik
Kartu pengenal dengan selarik pita magnetik. Kartu ini disisipkan ke suatu
perangkat pembaca kartu magnetik jika akan mengakses komputer.
Teknik ini biasanya dikombinasikan dengan password, sehingga pemakai
dapat login sistem komputer bila memenuhi dua syarat berikut :
o Mempunyai kartu.
o Mengetahui password yang spesifik kartu itu.
ATM merupakan mesin yang bekerja dengan cara ini.

Sidik jari
Pendekatan lain adalah mengukur ciri fisik yang sulit ditiru, seperti :
o Sidik jari dan sidik suara.
o Analisis panjang jari.
o Pengenalan visual dengan menggunakan kamera diterapkan.
o Dan sebagainya.

6. PEMBATASAN
Pembatasan-pembatasan dapat dilakukan sehingga memperkecil peluang
penembusan oleh pemakai yang tak diotorisasi, misalnya :
o Pembatasan login.
Login hanya diperbolehkan :
> Pada terminal tertentu.
> Hanya ada waktu dan hari tertentu.
> Pembatasan dengan call-back.
Login dapat dilakukan siapapun. Bila telah sukses login, sistem segera
memutuskan koneksi dan memanggil nomor telepon yang telah disepakati.
Penyusup tidak dapat menghubungi lewat sembarang saluran telepon, tapi
hanya pada saluran telepon tertentu.

> Pembatasan jumlah usaha login.
Login dibatasi sampai tiga kali dan segera dikunci dan diberitahu ke
administrator.
Semua login direkam dan sistem operasi melaporkan informasi-informasi
berikut :
>> Waktu, yaitu waktu pemakai login.
>> Terminal, yaitu terminal dimana pemakai login.
Mekanisme proteksi sistem komputer
Pada sistem komputer banyak objek yang perlu diproteksi, yaitu :
1. Objek perangkat keras.
Objek yang perlu diproteksi, antara lain :
o Pemroses.
o Segment memori.
o Terminal.
o Disk drive.
o Printer.
o Dan sebagainya.
2. Objek perangkat lunak.
Objek yang perlu diproteksi, antara lain :
o Proses.
o File.
o Basis data.
o Semaphore.
o Dan sebagainya.

Access Control Matrix
Masalah proteksi adalah mengenai cara mencegah proses-proses mengakses
objek-objek yang tidak diotorisasi. Mekanisme ini juga harus
memungkinkan membatasi proses-proses ke suatu subset operasi-operasi
legal yang diperlukan. Misalnya proses A dapat membaca file F, tapi tidak
menulisinya.
Agar dapat menyediakan mekanisme proteksi berbeda dikembangkan
berdasar konsep domain. Domain adalah himpunan pasangan (hak, objek).
Tiap pasangan menspesifikasikan objek dan suatu subset operasi yang dapat
dilakukan terhadapnya. Hak dalam konteks ini berarti ijin melakukan suatu
operasi.
Proses berjalan pada suatu domain proteksi, yaitu proses merupakan anggota
suatu domain atau beberapa domain. Terdapat kumpulan objek yang dapat
diakses proses. Untuk tiap objek, proses mempunyai suatu kumpulan hak

terhadap objek itu. Proses-proses dapat juga beralih dari satu domain ke
domain lain selama eksekusi. Aturan peralihan domain ini bergantung pada
sistem.
Domain ditetapkan dengan mendaftarkan pemakai-pemakai yang termasuk
domain itu. Proses-proses yang dijalankan pemakai adalah proses-proses
pada domain itu dan mempunyai hak akses terhadap objek seperti ditentukan
domainnya.

Keamanan Jaringan

Pegertian keamanan jaringan
Keamanan jaringan adalah suatu cara atau suatu system yang digunakan untuk memberikan proteksi atau perlindungan pada suatu jaringan agar terhindar dari berbagai ancaman luar yang mampu merusak jaringan.

Elemen pembentukan keaman jaringan
Ada dua elemen utama pembentuk keamanan jaringan :
·         Tembok pengamanan (baik secara fisik maupun maya), yaitu suatu cara untuk memberikan proteksi atau perlindugan pada jarigan, baik secara fisik (kenyataan) maupun maya (menggunakan software)
·         Rencana pengamanan, yaitu suatu rancagan yang nantinya akan di implementasiakan uantuk melindugi jaringan agar terhindar dari berbagai ancaman dalam jaringan

Alasan keaman jaringan sangat penting

Alasan keaman jaringan sangat penting karena
·         Privacy / Confidentiality
   Defenisi : menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses.
   Privacy : lebih kearah data-data yang sifatnya privat , Contoh : e-mail seorang pemakai (user) tidak boleh dibaca oleh administrator.
   Confidentiality : berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu dan hanya diperbolehkan untuk keperluan tertentu tersebut.
  Contoh : data-data yang sifatnya pribadi (seperti nama, tempat tanggal lahir, social security number, agama, status perkawinan, penyakit yang pernah diderita, nomor kartu kredit, dan sebagainya) harus dapat diproteksi dalam penggunaan dan penyebarannya.
   Bentuk Serangan : usaha penyadapan (dengan program sniffer).
   Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan privacy dan confidentiality adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi.

·         Integrity
        Defenisi : informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik informasi.
        Contoh : e-mail di intercept di tengah jalan, diubah isinya, kemudian diteruskan ke alamat yang dituju.
        Bentuk serangan : Adanya virus, trojan horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi tanpa ijin, “man in the middle attack” dimana seseorang menempatkan diri di tengah pembicaraan dan menyamar sebagai orang lain.

        Authentication
      Defenisi : metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli, atau orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud.
     Dukungan :
      Adanya Tools membuktikan keaslian dokumen, dapat dilakukan dengan teknologi   watermarking(untuk     menjaga “intellectual property”, yaitu dengan menandai dokumen atau hasil karya dengan “tanda tangan” pembuat ) dan digital signature.
      Access control, yaitu berkaitan dengan pembatasan orang yang dapat mengakses informasi. User harus menggunakan password, biometric (ciri-ciri khas orang), dan sejenisnya.

       Ø  Availability
       Defenisi : berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika dibutuhkan.
b     Contoh hambatan :
·         “denial of service attack” (DoS attack), dimana server dikirimi permintaan (biasanya palsu) yang bertubi-tubi atau permintaan yang diluar perkiraan sehingga tidak dapat melayani permintaan lain atau bahkan sampai down, hang, crash.
·         mailbomb, dimana seorang pemakai dikirimi e-mail bertubi-tubi (katakan ribuan e-mail) dengan ukuran yang besar sehingga sang pemakai tidak dapat membuka e-mailnya atau kesulitan mengakses e-mailnya.

      Ø  Access Control
       Defenisi : cara pengaturan akses kepada informasi. berhubungan dengan masalah
       authentication dan juga privacy
      Metode : menggunakan kombinasi userid/password atau dengan menggunakan mekanisme lain.

       Ø  Non-repudiation
     Defenisi : Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi. Dukungan bagi electronic commerce.

Dasar – dasar keamanan jaringan
1      availability / ketersedian
hanya user tertentu saja yang mempunyai hak akses atau authorized diberi akses tepat waktu dan tidak terkendala apapun
2      Reliability / Kehandalan
Object tetap orisinil atau tidak diragukan keasliannya dan tidak dimodifikasi dalam perjalanannya dari sumber menuju penerimanya
3      Confidentiality / Kerahasiaan
Object tidak diumbar / dibocorkan kepada subject yang tidak seharusnya berhak terhadap object tersebut, lazim disebut tidak authorize

Syarat keaman jaringan
a      Prevention (pencegahan).
Kebanyakan dari ancaman akan dapat ditepis dengan mudah, walaupun keadaan yang benarbenar 100% aman belum tentu dapat dicapai. Akses yang tidak diinginkan kedalam jaringan komputer dapat dicegah dengan memilih dan melakukan konfigurasi layanan (services) yang berjalan dengan hati-hati.
b      Observation (observasi).
Ketika sebuah jaringan komputer sedang berjalan, dan sebuah akses yang tidak diinginkandicegah, maka proses perawatan dilakukan. Perawatan jaringan komputer harus termasuk melihat isi log yang tidak normal yang dapat merujuk ke masalah keamanan yang tidak terpantau. System IDS dapat digunakan sebagai bagian dari proses observasi tetapi menggunakan IDS seharusnya tidak merujuk kepada ketidak-pedulian pada informasi log yang disediakan.
c     Response (respon).
Bila sesuatu yang tidak diinginkan terjadi dan keamanan suatu system telah berhasil disusupi,maka personil perawatan harus segera mengambil tindakan. Tergantung pada proses produktifitas dan masalah yang menyangkut dengan keamanan maka tindakan yang tepat harus segera dilaksanakan. Bila sebuah proses sangat vital pengaruhnya kepada fungsi system dan apabila di-shutdown akan menyebabkan lebih banyak kerugian daripada membiarkan system yang telah berhasil disusupi tetap dibiarkan berjalan, maka harus dipertimbangkan untuk direncakan perawatan pada saat yang tepat [1]. Ini merupakan masalah yang sulit dikarenakan tidak seorangpun akan segera tahu apa yang menjadi celah begitu system telah berhasil disusupi dari luar.

Katagori keaman jaringan
a      Interruption
Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan.
b      Interception
Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
c       Modification
Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan.
d     Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem.
Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.

Jenis – jenis seragan atau gagguan dalam jaringan
a     DOS / DDOS, Denial of Services dan Distributed Denial of Services adalah sebuah metode serangan yangbertujuan untuk menghabiskan sumber daya sebuah peralatan jaringan komputer sehingga layanan jaringan komputer menjadi terganggu.
b   Paket Sniffing, sebuah metode serangan dengan cara mendengarkan seluruh paket yang lewat pada sebuah media komunikasi, baik itu media kabel maupun radio. Setelah paket-paket yang lewat itu didapatkan, paket-paket tersebut kemudian disusun ulang sehingga data yang dikirimkan oleh sebuah pihak dapat dicuri oleh pihak yang tidak berwenang.
c    IP Spoofing, sebuah model serangan yang bertujuan untuk menipu seseorang. Serangan ini dilakukan dengan cara mengubah alamat asal sebuah paket, sehingga dapat melewati perlindungan firewall dan menipu host penerima data.
d    DNS Forgery, Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk mencuri data-data penting orang lain adalah dengan cara melakukan penipuan. Salah satu bentuk penipuan yang bisa dilakukan adalah penipuan data-data DNS.
e    Trojan Horse, program yang disisipkn tanpa pengetahuan si pemilik komputer, dapat dikendalikan dari jarak jauh & memakai timer
      Probe : Usaha yang tak lazim untuk memperoleh akses ke dalam suatu sistem/ untuk menemukan informasi tentang sistem tersebut. Dapat dianalogikan sebagai usaha untuk memasuki sebuah ruangan dengan mencoba-coba apakah pintunya terkunci atau tidak
g   Scan : kegiatan probe dalam jumlah besar dengan menggunakan tool secara otomatis. Tool tersebut secara otomatis dapat mengetahui port-port yang terbuka pada host lokal/host remote, IP address yang aktif bahkan bisa untuk mengetahui sistem operasi yang digunakan pada host yang dituju
h    Account Compromise : penggunaan account sebuah komputer secara ilegal oleh seseorang yang bukan pemilik account tersebut. Account Compromise dapat mengakibatkan korban mengalami kehilangan atau kerusakan data.
i.    Root Compromise : mirip dengan account compromise, dengan perbedaan account yang digunakan secara ilegal adalah account yang mempunyai privelege sebagai administrator sistem. Akibat yang ditimbulkan bisa mengubah kinerja sistem, menjalankan program yang tidak sah

Perbedaan hacker dengan cracker
a.      Hacker
Hacker adalah sebutan untuk mereka yang memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada jaringan komputer, membuat program kecil dan membagikannya dengan orang-orang di Internet. Sebagai contoh : digigumi (Grup Digital) adalah sebuah kelompok yang mengkhususkan diri bergerak dalam bidang game dan komputer. Digigumi ini menggunakan teknik teknik hexadecimal untuk mengubah teks yang terdapat di dalam game. Contohnya, game Chrono Trigger berbahasa Inggris dapat diubah menjadi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, status Digigumi adalah hacker, namun bukan sebagai perusak. Hacker disini artinya, mencari, mempelajari dan mengubah sesuatu untuk keperluan hobi dan pengembangan dengan mengikuti legalitas yang telah ditentukan oleh developer game. Para hacker biasanya melakukan penyusupan-penyusupan dengan maksud memuaskan pengetahuan dan teknik. Rata - rata perusahaan yang bergerak di dunia jaringan global (internet) juga memiliki hacker. Tugasnya yaitu untuk menjaga jaringan dari kemungkinan perusakan pihak luar "cracker", menguji jaringan dari kemungkinan lobang yang menjadi peluang para cracker mengobrak - abrik jaringannya, sebagai contoh : perusahaan asuransi dan auditing "Price Waterhouse". Ia memiliki team hacker yang disebut dengan Tiger Team. Mereka bekerja untuk menguji sistem sekuriti client mereka.

b     Cracker
Cracker adalah sebutan untuk mereka yang masuk ke sistem orang lain dan cracker lebih bersifat destruktif, biasanya di jaringan komputer, mem-bypass password atau lisensi program komputer, secara sengaja melawan keamanan komputer, men-deface (merubah halaman muka web) milik orang lain bahkan hingga men-delete data orang lain, mencuri data dan umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri, maksud jahat, atau karena sebab lainnya karena ada tantangan. Beberapa proses pembobolan dilakukan untuk menunjukan kelemahan keamanan sistem.

0 comments:

Post a Comment